TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Joko Kundaryo mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan segera meresmikan pusat pedagang kaki lima Lenggang Jakarta. Menurut Joko, peresmian akan dilakukan paling cepat pada awal pekan Juni mendatang.
Joko menjelaskan, di Lenggang Jakarta terdapat 350 kios. "Ada sekitar 140 pedagang makanan dan sisanya akan ditempati oleh pedagang pakaian maupun souvenir," ujarnya di Balai Kota, Senin siang, 11 Mei 2015.
Lapangan IRTI Monas diubah menjadi Lenggang Jakarta. Area yang sebelumnya dijadikan lokasi parkir ini ditata dan diberi fasilitas seperti kios dan lapak untuk pedagang kaki lima, serta kursi dan meja untuk pengunjung.
Joko mengatakan, salah satu keunggulan dari Lenggang Jakarta ialah tak menggunakan uang tunai untuk bertransaksi. Dari transaksi uang pembeli langsung masuk ke rekening pedagang.
Dia menjelaskan, bank yang diajak bekerja sama untuk transaksi antara pembeli dan penjual ialah Bank Mandiri. "EDC-nya, alat kartu e-money digesekkan, disediakan oleh Bank Mandiri," kata Joko.
Pedagang, kata Joko, telah mendapatkan pelatihan penggunaan EDC. Transaksi non tunai, dia mengimbuhkan, juga dijadikan oleh lembaganya sebagai bahan evaluasi.
Dari nilai transaksi yang tercatat di bank, ia menambahkan, pemerintah DKI bisa melihat apakah pedagang tersebut bisa mengelola keuangan atau tidak. "Jika cash flow keuangannya baik, nanti pemerintah bisa memberikan bantuan modal. Selain itu, bank juga akan mengetahui keuangan pedagang tersebut," tuturnya.